Mengajarkan
sesuatu pada anak laksana mengukir pahatan dalam sebuah batu berbeda dengan
mengajarkan kepada orang yang cenderung sudah besar / tua ibarat melukis pada
air. Selain itu ada juga pepatah bijak mengatakan anak itu seperti kertas
putih, apapun yang tertulis di sana akan terlihat, siapa penulisnya tentu
adalah kedua orang tuannya.
Oleh
karena itu, di waktu kecil anak harus dibekali dan ditanamkan nilai-nilai
kebaikan, penuh ilmu dan kemanfaatan agar ia kelak setelah tumbuh besar nanti
dapat menjadi anak yang membanggakan bagi dirinya sendiri, kedua orang tuannya,
masyarakat, negara serta agamanya.
Salah
satu pondasi / dasar nilai moral anak diajarkan melalui mengaji yang diawali
dengan belajar tulis dan baca Al-qur’an, diajarkan baca dan memahami do’a-do’a
sehari-hari mulai dari do’a sebelum dan sesudah makan, do’a sebelum dan sesudah
tidur, dan do’a-do’a lainnya.
Selanjutnya
anak-anak di tempat mengaji yang bagus juga diajarkan membaca dan memahami 2
(dua) kalimat Sahadat, tata cara berwudhu, sholat, puasa, bahkan simulasi
ibadah Haji pun diajarkannya.
Oleh
karena itu, tak ada pilihan lain bagi orang tua yang baik demi masa depan
anaknya untuk segera mengalokasikan waktu, tenaga, serta biaya khusus agar anak
dapat mendapatkan tempat mengaji yang berkualitas demi masa depan anak yang
berkualitas pula.